Rabu, 15 Juni 2011

Manajemen bY oBJEK (MBO)

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Munculnya berbagai lembaga pendidikan baru yang tiba-tiba diakui keberadaanya oleh masyarakat, mengkondisikan sebuah persaingan yang ketat. Sementara banyak lembaga pendidikan yang masih menerapkan manajemen tradisonal dan menganggap pendidikan masih sebagai lembaga social.
Harus diakui bahwa lembaga pendidikan baru ini menawarkan pemebalajaran trend yang digandrungi masyarakat masa kini, biasanya berlabelkan pemebelajaran berwawasan masa depan yang mempunyai nilai jual tinggi dan biayanyapun tinggi
Situasi dan kondisi yang telah dipaparkan diatas membawa konsekwensi logis kepada pengelola pendidikan untuk melihat kebutuhan akan kehidupan masa depan, dimana pengelola pendidikan harus melakukan antisipatif untuk mempersiapkan kemampuan yang perlu dilakukan agar manajmen yang digunakan bias menjawab tantangan.
Dari uraian diatas maka kami akan menguraikan salah satu jenis manajemen yaitu MANAJEMEN BERDSARAKAN SASARAN DALAM SISTEM PENDIDIKAN atau Management By Objectives (MBO) Agar kita tahu bagaiamana bisa menjalankannya, kegiatan-kegiatanya, langkah-langkah, batasan batasan
dan keuntungan serta kerugian kalau kita menggunakan manajemen tersebut.
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini untuk menyelesaikan tugas kelompok matakuliah Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan 1 di Pasca Sarjana UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

C. METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam penulisan ini dengan menggunakan studi pustaka


BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result),Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Manajemen berdasarkan sasaran adalah aktifitas memadukan sumber-sumber organisasi menjadi satu kesatuan. Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya 1. Manajmen menutrut Mary Parker Follet adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusu2. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manajmen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengorganisasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran adalah suatu hasil yang harus dicapai 3. Istilah tujuan digunakan untuk menyatakan rumusan yang luas dan tidak terbatas waktu tentang apa yang ingin dicapai organisasi, sedangkan sasaran digunakan untuk menyatakan rumusan hasil akhir yang lebih spesifik, pencapainnya harusterukur dalam batas waktu tertentu 4. Sasaran harusnya mempunyai persyaratan dengan menggambarkan 5 karater yaitu dengan singkatan SMART yaitu :
1. Spesifie, dimana sasaran harus jelas
2. Measurable , sasaran itu harus biasa diukur
3. Attainable , saran harus realistic dan bisa dijalankan oleh organisasi
4. Relevant, sarana harus menyambung dan mendukung visi dan misi besar organisasi
5. Time –Bound, sasaran harus punya batasan waktu
Prisnsip MBO adalah memastikan bahwa semua orang di sekolah memiliki pemehaman yang jelas tentang Tujuan Pendidikan, Visi dan misi sekolah serta kesadaran akan peran dan tanggungjawab mereka sendiri dalam mencapai tujuan tersebut, sehingga anatara kepala sekolah , kepala unit kerja dan warga sekolah yang lain di berdayakan bertindak untuk melaksanakan dan mencapai rencana mereka, yang secara otomatis mencapai tujuan sekolah/ pendidikan
Undang-undang republik indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab ii dasar, fungsi, dan tujuan. Pasal 3 menyatakan
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
B. KEGIATAN-KEGIATAN MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja
Untuk melaksanakan kegiatan manajemen berdasarkan sasaran terdapat 5 langkah kegiatan yaitu :
1. Meninjau sasaran organisasi
2. Merumuskan sasaran kerja individu
3. Memantau perkembangan
4. Evaluasi kinerja karyawan
360 derajat penilaian kinerja juga merupakan teknik penilaian yang baik karena ketika dilakukan secara berkala (misalnya tahunan) itu membantu untuk menyimpan jejak perubahan persepsi yang lain tentang karyawan. Sebuah penilaian 360 derajat umumnya lebih cocok untuk para manajer karena membantu untuk menilai kepemimpinan dan gaya mengelola.
5. Pemberian penghargaan untuk kegiatan selanjutnya

Menurut R. Wayne Monday & Shane R. Premeaux dalam bukunya Managemenet Concepts, practices and skills Langkah-langkah MBO dapat dilihat pada flowchart berikut :


Keterangan dari flow chart diatas
1. Menetapkan sasaran dan rencana jangka panjang.
Element utama dalam MBO adalah membangun rencana dan sasaran jangka panjang, rencana-rencana ini dikembangkan melalui pertimbangan yang bijaksana dari tujuan dasar atau misi organisasi
2. Menetapkan sasaran organisaasi waktu jangka pendek secara lebih rinci
Setelah menetapkan rencana dan sasaran jangka panjang manajemen harus focus dengan memetukan tujuan khusus yang harus dicapai dalam jangka waktu yang lebih singkat. Tujuan-tujuan ini harus mendukung tujuan secara keseluruhan yaitu sasaran dan tujuan jangka panjang.
3. Mementukan tujuan kinerja perorangan atau dikenal dengan rencana aksi
Tahapan penting dalam menentukan tujuan kinerja perseorangan itu hasil dari interaksi atau kesepakatan anatara atasan dan bawahan. Sehingga bawahan merasa manjadi bagian dari system tersebut.
4. Penilaian Hasil
Langkah selanjutnya adalah mengukur dan mengevalusi kinerja perseorangan. Dengan cara membandingkan tujuan dan sararan perseorangan yang telah disepakati dengan hasil yang didapat
Evalusi diri dan control.
5. Melakukan tindakan perbaikan
Meskipun system sudah mempunya kerangka kerja yang baik. Diserahkan kembali kepada menejer tertinggi untuk mengambil tindakan perbaikan bila hasilnya tidak sesuai dengan hasil yang direncankan.

MBO memiliki tahapan teknis yang dapat menjadi roadmap bagi kesuksesan penerapan dalam organisasi yaitu :
1. Membuat tujuan sekolah ( visi dan misi serta nilai-nilai)
2. Menganalisi tugas para wakasek, serta spesifikasi pekerjaan yang menandakan adanya pembagian tugas, wewenag dan tanggungjawab para pimpinan unit kerja dan warga sekolah
3. Membuat standarisasi performansi
4. Menyusun dan menyetujui sasaran kerja spesifikasi
5. Menyelarasakan target indifidu warga sekolah dengan tujuan sekolah
6. Membangun system informasi bagi manajemen untuk memantau perkembangan pencapaian kerja
7. Adanya penilaian dan reward
8. Melakukan tindakan perbaikan
Sehingga untuk mewujudkan pelaksanan manajemn berdasarkan objek di dalam lingkungan pendidikan atau sekolah bias dilaksankan dengan melakukan komunikasi rapat antara kepaala sekolah, komite sekolah, wakasek, ketua kompetensi keahlian ketua MGMP sekolah dan wali kelas, serta kepala tata usaha, untuk membuat sasaan-sasaran yang lebih spesifik (SMART) yang selaras dengan visi dan misi sekolah. Sehinggga semuanya akan mearasa terakomodir ide dan keberadaannya diakui dalam organisasi.
Melaksanakan sasaran dengan dipantau bertingkat sesuai dengan tupoksinya masing-masing ketua unit kerja. Dan melakukan penilaian secra
objektif ke anggota yang laian dan ke diri sendiri. Sehingga bisa mengukur kinerja per unit.
Memberikan hadiah kepada guru yang mempunyai prestasi dan melakukan perbaikan, bisa perbaikan gurunya atau jabatanya dirotasi, melakukan pelatihan internal dan eksternal untuk meningkatkan kemampuan. Sehingga diharpkan nantinya bisa mencapai sasaran yang telah disepakati.
Konsep Manajmen berdasarakan Sasaran di lingkungan sekolah harus dibuat oleh sekolah itu sendiri sebab data yang lengkap berada di sekolah itu sendiri sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai. Bahan yang dimaksud adalah kebutuhan masyarakat yang mendukung organisasi pendidikan, kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan daerah atau lapangan kerjanaya, fasilitas pendidikan yang dimiliki sekolah dll. Berdasarkan data yang ada maka yang menjadi sasaran sekolah menjadi realistic sesuai kebutuhan dan kemampuanya.


C. PRINSIP PELAKSANAAN MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
1. Adanya komitem Kepala sekolah dan para kepala unit kerjanya
2. Harus adanya motivasi dan dedikasi yang tinggi dari pada semua warga sekolah, sehingga akan melahirkan akuntabilitas dan kemampuan mengontrol diri
3. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan sekolah secara keseluruhan
4. Tujuan perseorangan, dimana anatara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai
5. Perlunya partisipasi semua pihak, semakin besar partisipasi semua anggota maka semakin besar tujuan yang akan dicapai
6. Otonomi dan implemetasi rencana, dimana bawahan dan menejere bebas untuk mengembangkan dan mengimplemtasikan program-program pencapaian tujuan
7. Peninjauan prestasi yang dilakukan secara periodic terhadapa kemajuan tujuan
8. Pemberian penghargaan kepada individu yang berprestasi


D. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN
1. Keunggulan Managemen by objectivita:
a) Pengelolaan dan fungsi struktur organisasi lebih jelas
b) Peranan dan fungsi struktur organisasi lebih jelas.
c) Pengawasan lebih efektif berkembang.
2. Kelemahan Management by objectivitas:
a) Tidak mudah menanamkan pemahaman tentang konsep-konsep dan pemberian motivasi kepada bawahan untuk mempelajari penggunaan tekhnik MBO secara tepat.
b) Tidak mudah menentukan tujuan dengan memberikan kesempatan kepada para anggota untuk berpartisipasi
c) Tidak mudah menilai prestasi kerja, Karena tidak setiap prestasi dapat diukur secara kuantifikasikan.
d) Perubahan yang diinginkan MBO dalam perilaku manager kemungkinan akan menimbulkan masalah dalam proses MBO titik berat akan bergeser dari menilai menjadi membantu bawahan.

BAB III
KESIMPULAN
Konsep manajmen berdasarkan sasaran ini menurut kami cocok diterapka disekolah atau dunia pendidikan karena sekolah akan bebas menentukan tujuannya sendiri-sendiri, sehingga anatara sekolah berlomba-lomba menjadi yang terbaik dan dapat dipercaya oleh masyarakat.Hal ini akan tercapai jika sekolah bisa melaksanakan sasaranya dan mampu memberikan inspirasi kepada masayarakat
Manajmen berdasarkan sasaran harus dikelola oleh kepala sekolah , wakasek, ketua kompetensi keahlian , ka tata usaha ketua MGMP sekolah dan wali kelas dengan motivasi yang tingi dan dedikasi yang baik. Yang akan menularkan secara bertahap kepada guru guru yang lain sehingga sasaran tiap-tiap individu bisa dilaksanakan secara bertahap
Manajemen berdasarkan sasaran tetep mempunyai titik lemah yaitu menggunakan anggaran yang cukup besar karena harus memberdayakan semua unsure dalam perencanaa menetukan sasaran. Dan untuk menilai prestasi kerja secara objektif juga sangat susah karena ada efek biasnya. Dan meningkatkan motivasi yang lain juga bukan pekerjaan yang gampang.




DAFTAR PUSTAKA
R. Wayne Monday & Shane R. Premeaux, MANAGEMENT CONCEPT, PRACTICES, AND SKILL, a Division of simon & Schuster, inc 1993
Maulana, Agus , SISTEM MANAJEMEN JILID I EDISI 6, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 1992
Pidarta, Made MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA, PT Rin Eka Cipta, Jakarta 2004
Darma, Surya, MANAJEMEN KINERJA, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009
Handoko, Hani T, MANAJEMEN Edisi 2 BPFE Yogyakarta, 2003