Senin, 04 Mei 2009

Satu lagi, Mankobah Syekh abdul Qodir Jaelani
Dikisahkan bahwa ada seorang fakir yg tlh mengabdi sebagai pembantu di rumah syekh abdul Qadir Jaelani, selala 40 th, slama itu dia telah menyaksikan beberapa murid yang jauh lbh muda darinya dan belum lama mengabdi, telah ditunjuk oleh Syekh untuk menempati jabatan penting.

Suatu hari dia menghadap syekh dan mengajukan permohonan, ia tlah mengabdi kpd Syekh ber tahun2 dan kini usianya semakin tua, mengapa ia belum juga ditunjuk untuk menempati pos penting seperti murid yg lain ?

Belum lagi ia tuntas menyampaikan maksudnya, satu utusan dari India tiba, mereka ingin agar syekh menunjuk seorang maharaja bagi kerajaan mereka, Syekh menatap pembantunya itu lalu berkata " apakah kau menyukai jabatan ini ? apakah kau merasa memenuhi syarat ? palayan itu menganguk kegirangan.

Ketika para utusan itu keluar rumah, Syekh berkata kepada pembantunya " aku akan mengangkatmu sebagai raja di sana dg syarat kau harus berjanji untuk memberikan kepadaku separuh dari keuntunganmu dan kekayaan yang kau peroleh selama berkuasa " tentu saja pelayan itu menyanggupinya.

Orang tua itu bekerja pada Syekh sebagai juru masak, hari itu ia akan mengaduk hidangan yang akan disajikan. Setelah berbicara dengan Syekh dia kembali kedapur untuk mengaduk masakan itu di sebuah kuali raksasa dengan sendok kayu, di tengah pekerjaan nya itu ia dipanggil untuk pergi bersama para utusan itu ke india sebagai raja mereka

Di negeri itu ia dinobatkan sebagai raja, ia dapatkan kekayaan berlimpah, ia bangun banyak istana untuk dirinya, ia menikan dan punya seorang anak laki2. Ia sepenuhnya tlah melupakan syekh dan janji yang diucapkannya.

Pada suatu hari, ia menerima pesan bahwa Tuan Syekh akan datang mengunjunginya, ia ber siap2 menyambut kedatangannya, setelah upacara, prosesi dan pesta yg megah,mereka berbincang berdua. Syekh meningatkan kesepakatan mereka : yaitu bahwa ia harus memberikan separuh dari semua keuntungan yang dikumpulkannya slama berkuasa.Maharaja itu jengkel ketika diingatkan pada janjinya.
Kendati demikian, ia berjanji bahwa esok lusa ia akan menyerahkan separuh dari semua kekayaannya kepada syekh. keserakahan yg terus bertambah seiring bertambahnya kekayaannya, tak membiarkannya membuat daftar kekayaan dengan jujur

Tepat pada hari yang telah direncanakan, ia membawa daftar kekayaan itu dan menyerahkannya kepada syekh. Meski daftar itu mencantumkan banyak istana dan kekayaan, semua itu hanyalah sebagian kecil dari kekayaan yang sesungguhnya.

Syekh tampak puas dengan bagian yang diperolehnya, lalu Syekh berkata " kudengan kau juga mempunyai seorang anak laki2 "
" ya sayangnya cuma seorang, sekiranya ada dua, tentu akan kuberikan seorang kepada mu"
"Tidak apa2, bawalah anak itu " tugas Syekh " kita tetap akan membaginya "

Anak itu dibawa kehadapan mereka, Syekh menghunuskan pedangnya yang tajam tepat diatas bagian tengah kepala anak itu " kau akan mendapatkan separuh dan separuhnya lagi menjadi bagianku !" katanya.
Sang ayah, yang ketakutan, menghunus belatinya dan keduatangannya ditusukannya kedada Syekh.

Ia lakukan itu dengan mata terpejam, ketika membuka matanya, ternyata ia sedang mengaduk makanan di kuali raksasa dengan sendok kayu, Syekh menatapnya dan berkata, " Seperti kau lihat sendiri, kau belum siap menjadi wakilku, kau belum memberikan segalanya, termasuk dirimu, kepadaku "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar